Sabtu, 31 Desember 2011

Renungan Akhir Tahun

   

Waktu adalah sesuatu yang tak terbendung, ia akan terus bergerak sekalipun kita telah lelah untuk beranjak dari tempat kita berdiri, ia akan terus melangkah ke depan sekalipun kita telah kehilangan semangat dalam mengarungi kehidupan ini.

Tapi inilah realitas dari kehidupan, ketika kita merasa telah berjuang begitu keras, ternyata masih banyak kerikil tajam yang masih mengganjar di setiap langkah kita, ketika kita telah berupaya, masih ada kegagalan yang menghampiri kita, masih ada tangis yang mengiringi jalan kita, masih banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan kita, apalagi ketika kita memasuki tahun-tahun penuh tantangan seperti ini.

Di keluarga, ketika kita didudukan sebagai anak, kita merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua, dan sebaliknya sebagai orang tua, kita merasa anak zaman sekarang sangat sulit dididik, walaupun kita telah berupaya melakukan terbaik untuknya, lalu ketika usia kita beranjak senja, sebagai opa dan oma, kita merasa ditinggali dan terabaikan, kita kesepian.

Di pekerjaan, ketika kita didudukan sebagai karyawan, kita merasa tenaga kita telah diperas habis oleh perusahaan dan sebaliknya sebagai pemilik perusahaan, kita merasa karyawan kita kurang berdedikasi dan tidak bertanggungjawab, dan hanya pintar menuntut. Dan ketika hal itu terjadi pada diri kita, ketika kita dibenturkan dengan masalah-masalah tersebut, kita merasa sebagai makhluk yang paling malang, sebagai insan yang paling menderita di dunia.Kita pun segera bertanya-tanya, mengapa alam begitu tidak adil, mengapa kita harus terlahir menanggung derita-derita yang berkepanjangan ini?

Ketika rentetan peristiwa datang bertubi-tubi dan pertanyaan itu tak terjawabkan, kita dilanda rasa frustasi yang teramat sangat, kita merasa begitu lelah, kita merasa terabaikan, tubuh kita seakan mati rasa, denyut nadi kita berhenti sesaat, kita segera terjebak dalam ruang gelap yang tidak pernah kita tahu kapan berakhirnya.Lalu, sebelum semuanya semakin kelam, mari kita katup mata kita dan buka hati kita, mari kita manfaatkan waktu ini untuk merenung, menelaah dan mencari pencerahan dari cerita kecil ini, sang tukang kayu dalam kisah ini mungkin akan membangunkan hati kita.

Dikisahkan, seorang tukang kayu yang telah kelelahan berkarya ingin segera menjalani kehidupan pensiunnya, sejak awal dia adalah tukang kayu yang berbakat, tukang kayu yang berdedikasi tinggi atas pekerjaannya, tukang kayu yang bertanggung jawab penuh.Ketika ia menyampaikan keinginannya kepada Sang Tuan, ia malah diberi tugas terakhir sebelum pensiun, sang Tuan ingin ia membuat sebuah rumah megah untuknya.

Tukang kayu yang berbakat itu tiba-tiba berubah, ia menjadi tukang kayu yang sembrono, tukang kayu yang asal-asalan. Pukulan palu yang harus ia ayunkan tiga kali, hanya ia ayunkan satu kali, itu pun ia lakukan dengan tidak sepenuh hati. Dengan terpaksa ia menyelesaikan tugas terakhirnya, ia merasa Sang Tuan tidak lagi berpihak padanya, ia sungguh kecewa. Dan kekecewaannya ia lampiaskan pada pekerjaanya.

Sebuah �Rumah Mewah� yang jauh dari arti �Mewah � akhirnya selesai tepat waktu.Ketika hari pensiun tiba, sang tukang kayu akhirnya mendapat sebuah amplop yang berisi sejumlah uang pensiun dan sebuah �KUNCI� rumah. Ketika ia menerimanya segera ia tersadar, ternyata kunci yang digenggamnya adalah kunci dari �Rumah Mewah� yang baru selesai dibangunnya. �Hadiah special ini dipersembahkan padamu, karena kerjamu yang luar biasa dan berdedikasi selama bekerja di sini.� Kata Sang Tuan.Lalu, sang tukang kayu hanya mampu melihat kunci rumah itu dengan �PENYESALAN�.

Bukankah kita seperti tukang kayu ini, kita kadang-kadang lupa bahwa kita adalah pembuat rumah untuk diri kita sendiri.Ketika kita membangun rumah masa depan kita dengan sembrono, kita akan mendapatkan rumah yang mungkin kita tidak sukai, tapi itulah rumah yang harus kita tempati, rumah yang kita bangun dengan ayunan tangan kita. Kita boleh merasa kecewa ketika kita mendapati kenyataan bahwa rumah kita tidak seindah yang kita impikan, bahkan reok.

Kita boleh merasa kecewa ketika kita harus melalui kehidupan yang tidak menyenangkan, tapi inilah realitas hidup, sedih yang berkepanjangan tidak akan mengubah rumah yang telah kita bangun dengan tangan kita sendiri, oleh karma yang telah kita tanamkan.

Lalu, mari kita kembali pada kehidupan kita yang keras, yang penuh tantangan, ketika segalanya berubah menjadi kacau dan tidak terkendali, ketika kita begitu frustasi. Saat ini, kita masih diberi waktu untuk mengubah rumah masa depan kita, kita masih diberi waktu untuk memperindah setiap sudut ruangan hati kita. Mari kita kembali renungkan apa yang telah kita perbuat selama ini, bagaimana kita membangun rumah kita, seberapa baik kita telah membangun masa depan kita? Disadari atau tidak, kita dapat membangun rumah kecil kita melalui hal-hal sederhana, kita dapat membangunnya melalui pelukan kita pada mama, melalui secangkir kopi yang kita suguhkan pada papa, melalui kecupan selamat pagi untuk pasangan kita, atau melalui aluran tangan kita untuk menuntun bocah-bocah kecil kita.

Ketika damai dalam rumah kecil itu tercipta, kita akan mampu memancarkan cahaya kasih yang terbentuk dari rumah ini melalui uluran tangan kita bagi mereka yang membutuhkannya, kita juga akan mampu membangun kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, kesempatan untuk membangun rumah yang jauh lebih besar dan megah, yang dapat memberikan kehangatan kasih bagi insan-insan yang mendiaminya. Ketika hal itu tercipta, semua akan terasa indah, masalah yang datang bertubi-tubi akan menjadi batu asah dalam memperindah kualitas hidup kita.

Beban berat yang kita pikul akan menjadi lebih ringan, karena tangan-tangan kasih dari ayah bunda, saudara, kerabat dan teman akan membantu kita melaluinya. Dan kita pun akan menjadi kokoh. Melalui kesempatan ini, ketika kita masih ada waktu, selama kita masih diberi kesempatan untuk berbagi kasih, mari kita lakukan hal-hal sederhana itu sekali lagi. Mari peluk Mama yang di samping kita dan nyatakanlah cinta kita, mari kita kecup kening bocah kecil kita, mari kita genggam tangan pasangan kita dengan mesra, mari kita jabati teman kita dan katakan betapa kita menghargai persahabatan itu dan mari kita maafkan mereka yang pernah menyakiti kita.

Yakinlah, bahwa rumah kita akan semakin ceria dan penuh kasih, rumah kita akan semakin indah di tahun baru ini.Ketika kita telah mampu membangun rumah kecil kita dengan indah, kita juga akan dapat membangun keindahan dunia ini, kita akan mampu menghadirkan surga untuk kita semua. Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Penulis : Seng Guan CPLHI 

Photo Kolam Renang indah di California


Tour One dianjurkan bagi pengunjung pertama kali karena menyediakan gambaran luas dari banyak sisi dari hearst castle dan memiliki sedikitnya jumlah tangga. Semua wisata hearst castle disorot oleh berhenti di masing-masing dua hearst kolam renang. Pool neptunus adalah yunani-romawi megah gaya renang yang memiliki pemandangan pantai yang tak tertandingi dari puncak bukit. Pool roma adalah kolam renang dalam ruangan dihiasi dari langit-langit ke lantai dengan 1 mosaik ubin persegi. Hearst castle adalah tempt yang tepat untuk di kunjungi untuk setiap orang dari segala usia.

Awalnya dibangun pada tahun 1920, kolam Neptunus dirancang dan diperbesar dua kali oleh William Randolph Hearst dan arsitek Julia Morgan ke dalam kolam yang terlihat pada tur hari ini. Pool Neptunus terdiri dari marmer yang indah dan ubin serpentin, elemen antik dan seni rupa. Pool Neptunus terkuras untuk melakukan proyek pemeliharaan pada pipa dan tilework tersebut, serta pekerjaan konservasi di patung marmer. Pemeliharaan bersejarah dan kuratorial staf dan mitra terus-menerus melakukan pekerjaan yang sangat khusus untuk melestarikan Hearst Castle untuk generasi mendatang.















Sifat Yang Dapat Menghancurkan Diri Sendiri

Dari buku Personality Plus, bisa disimpulkan kira-kira ada 20 sifat yang bisa menghancurkan diri sendiri, yaitu:




1. Bashful
Sering menghindari perhatian karena malu

2. Unforgiving
Sulit melupakan sakit hati atas ketidakadilan yang dialami, biasa mendendam

3. Resentful
Sering memendam rasa tidak senang akibat tersinggung oleh fakta/khayalannya

4. Fussy
Bersikeras minta perhatian besar pada perincian/hal yang sepele

5. Insecure
Sering merasa sedih/cemas/takut/kurang kepercayaan

6. Unpopular
Suka menuntut orang lain untuk sempurna sesuai keinginannya

7. Hard to please
Suka menetapkan standar yang terlalu tinggi yang sulit dipenuhi oleh orang lain

8. Pessimistic
Sering melihat sisi buruk lebih dulu pada situasi apapun

9. Alienated
Sering merasa terasing/tidak aman, takut jangan-jangan tidak disenangi orang lain

10. Negative attitude
Jarang berpikir positif, sering cuma melihat sisi buruk/gelap setiap situasi

11. Withdrawn
Sering lama-lama menyendiri/menarik diri/mengasingkan diri

12. Too sensitive
Terlalu introspektif/ingin dipahami, mudah tersinggung kalau disalahpahami

13. Depressed
Hampir sepanjang waktu merasa tertekan

14. Introvert
Pemikiran & perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam diri sendiri

15. Moody
Semangatnya sering merosot drastis, apalagi kalo merasa tidak dihargai

16. Skeptical
Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata

17. Loner
Memerlukan banyak waktu pribadi, cenderung menghindari orang lain

18. Suspicious
Suka curiga/tidak percaya kata-kata orang lain

19. Revengeful
Sadar/tidak sadar sering menahan perasaan, menyimpan dendam, ingin membalas

20. Critical
Suka mengevaluasi/menilai/berpikir/mengkritik secara negatif

Selasa, 27 Desember 2011

Photo Design Grafis Bus yang keren












 






Taman dari Tanah Liat yang Menakjubkan Terinspirasi dari Lukisan



Sebuah taman budaya yang unik yang keseluruhnya terbuat dari tanah liat baru-baru ini terbuka untuk umum, di Kota Tangshan, Cina.


Sejak kaisar pertama berkuasa, bangsa Cina sudah terbilang terbiasa membuat monumen super megah. Dari mulai istana berisi ribuan patung Terakota hingga tembok Cina yang melegenda adalah dua di antaranya. 


Kini, mereka telah membuat sebuah taman budaya unik yang seluruhnya terbuat dari tanah liat dan baru-baru ini terbuka untuk umum, di Kota Tangshan.


Taman tersebut menampilkan berbaris-baris rumah, jalanan sibuk penuh dengan toko dan gerobak, pejabat negara, hingga kereta kuda jaman klasik Cina. Ini adalah reproduksi terkenal dari karya Zhang Zerui, "Riverside Scene", yang menggambarkan Festival Qingming.


Tokoh utama di belakang proyek luar biasa ini adalah Qin Shiping, seorang warga lokal distrik Fengrun. Tangshan memang sejak lama dikenal dengan tradisi keramiknya dan Qin adalah salah satu pematung dan pelukis di sana. 


Pada 2005 dia mendapat ide ini, yaitu ingin menawarkan pandangan yang unik di Cina. Berhubung dia menggemari lukisan-lukisan Zhang Zherui, Qin kemudian memutuskan untuk menciptakan gambaran yang lebih nyata dari lukisan itu ke dalam karya seni patung-patung tanah liat.


Qin Shiping mulai menuangkan idenya menjadi karya nyata pada 2008. Ketika itu dia menyewa dua pakar patung tanah liat dan 100 pematung dan memulai proyek tersebut. Tiga tahun kemudian, taman patung tanah liat Tangshan telah selesai dan dibuka untuk umum.




Luasnya 300 x 60 meter dengan skala ukuran 2 / 3 dari ukuran asli. Biaya keseluruhan proyek belum dipublikasikan, namun setahun setelah sang pematung profesional itu memulai proyek, yaitu pada 2009, Qin Shiping sempat menyatakan telah menginvestasikan lebih dari 10 juta yuan atau lebih dari 20 miliar rupiah.


















Photo Alam terindah di dunia

Autumn by poolside | Better Photo



Red Planet | Low Approach




Horseshoe Bend | Wikipedia

Farewell to fall | Photosight

Nature | wp.li.ru

"I just told you my dreams.." | Bighugelabs

Crater Lake | Photosight

National Parks | Veryveryfun

Tree Of Light | Low Approach

Mossbrae Falls | Lighttheexpedition

Glen Canyon Revealed | Frogview

Snow lake | 1x

Mountains | Panoramio

Azalea | Best quality wallpapers

Portfolio Natural

Athabasca | lamus.com

Sherman Tree | Watchthisspace

Loch Morlich and the Cairngorms | Freeskiing